Berita Acara Geopark Sunda “Sejarah Evolusi Gunung Sunda”

Pada tanggal 29 Agustus 2021, telah dilaksanakan rangkaian acara berupa webinar responsi keempat tim Bandung Utara dari PERHIMAGI bersama MAGI dan IAGI mengenai “Sejarah Evolusi Gunung Sunda” dengan Bapak D.Sc Syahreza Saidina Angkasa, S.T., M.Sc. ahli petrologi dan vulkanologi dari Universitas Pertamina sebagai panelis. Kami mengundang juga beberapa praktisi yang ahli dibidangnya seperti Prof. Emmy Suparka dan Prof. Koesoemadinata untuk membahas evolusi gunung sunda pada webinar kali ini. Acara dibuka dengan beberapa patah kata dari Prof. Koesoemadinata, dimana beliau berharap “Semoga webinar ini dapat menghasilkan sesuatu yang menuju terbentuknya Geopark Sunda melalui webinar Evolusi Gunung Sunda”, lalu ditanggapi juga oleh Prof. Emmy Suparka, dimana beliau berharap “Geopark Sunda ini dapat terwujud dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan saya tersinggung apabila tidak dimintai tolong untuk project Geopark Sundaini khususnya terkait litologi dan petrografi” terlihat dari jawaban Prof. Emmy sendiri bahwa beliau sangat ingin berkontribusi.

Gunung Sunda termasuk ke dalam kategori gunung “purba” yang merupakan induk dari sejumlah gunung yang ada saat ini di Jawa Barat. Gunung Sunda disebut lahir dari letusan gunung sebelumnya, yakni Gunung Jayagiri sekitar 500 ribu sampai dengan 560 ribu tahun yang lalu sementara sisa-sisa letusan Gunung Sunda itu yang bisa kita lihat saat ini salah satunya adalah Gunung Tangkubanprahu. Pada kesempatan ini Bapak Syahreza selaku panelis membawakan beberapa topik mengenai evolusi gunung sunda mulai dari perkembangan morfologi berdasarkan Taverna (1926) morfologinya hampir sama seperti sekarang dimana ada kawah ratu yang terbentuk akibat letusan pada tahun 1910, kawah ecoma yang terbentuk dari erupsi tahun 1926. Morfologi pada saat ini dibagi menjadi 3 bagian gunung di wilayah Gunung Tangkuban Perahu yaitu Gunung Sunda, Gunung Burangrang, dan Gunung Tangkuban Perahu itu sendiri dimana ini bagian paling mudanya. Bapak Syahreza juga membahas vulkanostratigrafinya berdasarkan Soetoyo dan Hadisantono (1992) setidaknya ada 4 periode yaitu periode pra-sunda, periode gunung sunda, periode pembangunan kerucut gunung api disekitar dinding kaldera sunda, dan periode volkanisme Gunung Tangkuban Perahu, selanjutnya dijelaskan juga mengenai geokimia, dan sejarah gunung sunda itu sendiri dari holosen sampai letusan pada tahun 2019.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *